.adspost { background:#fff; float: left; width: 578px; margin-bottom:5px; padding: 10px; overflow:hidden; border:1px solid #f3f1eb; } /* Ads Spots 125x125 */ #adspot { overflow: hidden; padding:0; } .ad1, .ad3, .ad5, .ad7{ float: left; margin-bottom: 5px; padding-left:0px; } .ad2, .ad4, .ad6, .ad8{ float: right; margin-bottom: 5px; padding-right:0px; }

Saturday, January 22, 2011

Buka Kongres, Nurdin 'Sindir' LPI

Tabanan - Kongres II PSSI tahun 2011 akhirnya dibuka dengan kata sambutan yang disampaikan sang ketua umum, Nurdin Halid. Dalam kata sambutannya, Nurdin juga sedikit menyinggung soal LPI.

Kongres PSSI tahun ini dihelat di Hotel Pan Pacific, Tabanan, Bali, 21-23 Januari 2011. Pembukaannya dilakukan pada Jumat (21/1) pukul 20.22 WITA.

Setelah lebih dulu dibuka dengan lagu 'Indonesia Raya' dan 'Mengheningkan Cipta', Nurdin pun naik ke panggung untuk memberikan kata sambutan.

Dalam kata sambutannya, Nurdin mengomentari berbagai hal mengenai sepakbola nasional. Beberapa di antaranya mengenai kejadian dalam satu tahun terakhir, termasuk berbagai kegagalan tim nasional, termasuk kegagalan melaju ke Piala Asia dan Piala AFF.

Yang menarik adalah komentarnya soal LPI. Seperti biasa, Nurdin masih menyinggung keberadaan LPI yang diseebutnya ilegal dan tak sesuai aturan FIFA dan AFC.

"Banyak kejadian yang terjadi dalam satu tahun terakhir. Ada beberapa kegagalan juga di dalamnya. Dan ada juga sebuah kejadian," ujarnya.

"Kejadian itu adalah munculnya sebuah kompetisi yang tak sesuai dengan statuta FIFA ataupun AFC. Ini bertentangan terhadap authenticity yang sangat dijunjung FIFA."

"Seperti kita ketahui, statuta FIFA berlaku sama di seluruh dunia," tukasnya.

Ini bukanlah pertama kalinya Nurdin dan PSSI memberikan "perhatian khusus" kepada LPI. Sejak sebelum dimulainya LPI, PSSI kerapkali bertahan di balik statuta dan peraturan FIFA untuk memberikan serangan.

Sebaliknya, LPI malah bersikap tak peduli. Mereka mengklaim sudah tak punya urusan dengan PSSI karena sudah berada di bawah naungan BOPI.

( roz / roz )
read; detik.com

No comments:

Post a Comment